Posts

Showing posts from 2024

Kesan dari Aki Fuji-San

Image
 Ini adalah catatan dari Aki-san, teman Jepang saya di Solo. Ia sukarelawan yang bekerja di Pusat Rehabilitasi Terpadu Dr. Soeharso, Jebres sampai September 2025. Catatan yang ia tautkan di media FB nya adalah mengenai kelas origami "Single Rose Bouquet " yang saya adakan 8 Desember lalu. Saya sungguh berterima kasih untuk pespektif dan apresiasinya. Layana Coffee, Mangkubumen Solo. Ria主催のいつメンの折り紙ワークショップに誘ってもらって、 ゴージャスなお花を折りました。 わざわざ日本の和のカラーの和紙をグラデーションに使って、雄蕊もリアルに、 しかし折り方は難しくない、 かわいい着物姿のお人形のついたミニカードもラッピングペーパーやリボンも用意してくれて、確実に時間内でそれぞれの「花束を君に」ができるよう配慮されていて、 Riaの折り紙への造詣の深さをうかがい知るようです。 日本に住んでいたこともあるRiaと一緒にいると、 行間が伝わっているからか、 日本人と一緒にいるような錯覚を起こします。 日本から遠く離れた赤道の国で、こんな風に日本文化を紹介してくれている人とそれを楽しんで学んでくれている人がいることに、心から感謝。 ソロにも、こういうイベントをすることができるスペースがあるんですね。 しかもチーズケーキとカフェラテ付きで、¥800、良いじゃない〜❤️ さらに、インドネシア人の高校生男子の恋愛観を聞いて、うーん🧐なるほど。 阪大目指す優秀な彼は人生設計しっかりしとるなぁ。 こちらの若者は屈託なく大人と打ち解けて話せる人が多いです。

Kelas Ter-riang Desember 2024

Image
 Akhirnya terjadi juga hari ini setelah sempat ragu (seperti biasanya) apakah ada yang berminat ikut kelas melipat. Iya, sih kalau dibandingkan kelas lain, workshop paper based macam punyaku butuh mental baja untuk meyakinkan Meski 90% peserta ini udah aku kenal sebelumnya, tetap aja surprised ya karena mereka mau mendaftar. Alhasil sepanjang workshop ga berhenti nge-bahas macam topik yang random. Mulai dari guru di sekolah, mapel favorit dan yang enggak sampai kriteria pasangan pujaan. Kakak dokter Dhian  sampai ga berhenti ngakak. Materi workshop: single rose dengan material import Jepang itu jadi ga terasa berat. Padahal ada hal detil yang harus diperhatikan. Di antaranya lipatan yang sebisa mungkin presisi dan mengatur tumpukan warna bisa bagus hasilnya. 3 jam plus ngobrol sana sini diseling gelak yang asli dan renyah, beres-beres ngerapiin meja, minum kopi dan nikmati cheesecake, ga terasa lama sama sekali. Semoga semua puas, ya. Dan bisa ikutan kelas berikutnya. Oya, yan...

Diari 23 Mei 2024

Image
 "Apa kualitas terbaikmu sebagai manusia?" Pertanyaan ini muncul begitu saja saat bersiap jalan pagi di stadion Manahan dan melihat opa ini. Sekitar begitu ramai: musik mengiringi sekelompok ibu senam, para remaja bersendagurau, suami istri mengambil gambar berlatar stadion megah dan cantik di kotaku ini. Penuh orang memanfaatkan tanggal merah HR Waisak ini. Seorang opa duduk dengan tenang dengan bukunya. Aduhai! Ia yang mengusikku dengan pertanyaan di atas.

春になったら (When Spring Comes)

Image
 Halo, apa kabar kamu semua, pengunjung blog saya. Semoga sehat dan bahagia, ya Aduh, lama sekali saya tidak menulis di sini. Menjadi konsisten sangat tidak mudah, kendati ratusan peristiwa mendatangi, tak mudah menuliskannya. Jadi, ceritanya saya sedang menonton serial 春になったら (When Spring Comes). Sebuah film Jepang yang sangat saya nanti-nantikan setiap akhir pekannya di TV berbayar. Film ini berkisah tentang seorang anak perempuan yang bekerja sebagai bidan bersalin. Ia tinggal bersama ayah yang sudah cukup usia. Ibu/istri mereka sudah berpulang. Namun dalam kehidupan masih dibawanya dalam pembicaraan atau sekadar kenangan. Dan inilah yang menjadi inti cerita, bagaimana mereka berdua berusaha saling mencintai kembali dengan sisa waktu yang diperkirakan dokter bagi ayah.  Setelah bekerja 30 tahun sebagai staf penjualan di sebuah toserba, ayah mengundurkan diri karena sakit kanker yang makin mengerogoti kekuatan tubuhnya. Di hari terakhir ia bekerja, dengan segala kekuatan dan...