A CONFENSSION Di tengah keriuhan percakapan dan gelak tawa sekelilingku, datang seorang muda di depanku. Mizbah, mahasiswa psikologi, yang bulan ini akan sidang skripsi. Ia menanyakan apa cerita di balik kalimat yang kutuliskan di depan lapakku, Rumah Origami. “ Merdeka Pikiran dari Keinginan untuk Jadi Sesuatu di luar Dirimu. ” Kalimat itu kutemukan setelah berbulan aku berada di titik terendah pada apa yang kubuat lewat lipatan-lipatan kertasku. Bukan hal yang mudah bagiku bertahan di antara karya-karya hebat para kreator. Mereka melukis, menenun dengan indah, menggantung pakaian-pakain dan kain-kain batik hingga ecoprint yang luar biasa. Di meja mereka orang ramai mengelilingi dan mengagumi. Uang pun berdatangan. Di akhir acara wajah-wajah terlihat cerah karena rejeki didapat. Dari kejauhan aku memandang kegembiraan itu sambil memasukkan satu persatu karyaku dalam box , sedih. Berulang terjadi. Dan perlahan aku digerus oleh ketidakpercayaan diri. ...
Posts
Showing posts from 2022
Kota di mana Payung Tradisi Dirawat
- Get link
- X
- Other Apps
Hujan sudah mengintip di bulan September. Beberapa kali bahkan disertai angin, air terguyur hebat di atas kotaku, Solo. Secara sengaja aku menelusur beberapa mini market modern hanya untuk memastikan adakah dijual payung di sana. Syukurlah masih ada, meski tak banyak pilihan. Setidaknya payung masih dibutuhkan untuk mangsa panas dan hujan. Tetesan hujan di kepala membawa kenangan pada peristiwa beberapa hari lalu. Puro Mangkunegaran 2 September 2022. Sejak pukul 3 siang barisan wajah ayu dan gagah berbusana nusantara hadir sebagai Parade Berpayung Nusantara, menyusur kawasan Ngarsopuro menuju pamedan Puro Mangkunegaran. Memasuki taman teratai, sejauh mata memandang hanya melulu payung dengan aneka corak terpajang cantik mengelilingi Pendapa Dalem Ageng. Sungguh suasana gembira saja yang terasakan. Beberapa payung dalam ukuran raksasa terpajang di taman pendapa membuat diri terlihat kecil saat berfoto di antaranya. Pohon-pohon besar berjajar rapi bak payung alam pelindung d...
BUKU FAVORIT
- Get link
- X
- Other Apps
NENEK lahir tahun 1900, tahun ke-33 Meiji, kala Jepang mengkahiri keemasan samurai menuju modernisasi yang diadaptasi kebudayaan barat. Tanpa uang, nenek ditinggal kakek selamanya di usia masih 42 tahun. Harus membesarkan 7 anak, maka Nenek bekerja bersih-bersih sebuah SD dan universitas Saga. Tak berbohong bahwa Nenek bersemangat, selalu ceria hidupnya. Ia tidak pernah terlihat murung dan mengeluh. Semua kisah pada buku ini diangkat dari kisah nyata Akihiro Tokunaga sendiri (Yoshichi Shimada), seorang . Berlatar belakang Jepang pasca pengeboman sekutu pada Hiroshima yang menandai berakhirnya perang dunia secara tiba-tiba di Asia. Dengan caranya yang alami Nenek membesarkan Tokunaga, 8 tahun, anak putri sulungnya yang karena peristiwa Hiroshima, harus dibawa ke desa. Boleh dikata, cara Ibu kelewat berani mengirim Tokunaga dengan cara mendorongnya masuk gerbong kereta. Itu adalah perpisahan yang mengerikan bagi keduanya. Ibu tahu hatinya terlalu berat berpisah dengan anak satu-sat...
Memang seperti inilah Hidup.
- Get link
- X
- Other Apps
Tak ada yang tak bisa diubah sebelum dihadapi. Motivasi saja tak cukup. Kamu pasti pernah mengalami hari yang berat? Serasa hidup tak berpihak padamu. Apa yang kamu lakukan untuk 'menyelamatkan' diri? Aku memutar lagu-lagu atau film yang membangkitkan semangat. Kadang membuka tulisan-tulisan yang bagus. Tetapi apapun yang dari luar hanya rangsangan. Semua tak akan berhasil tanpa kemauan diri untuk keluar dari situasi itu. Hari ini aku bepergian ke arah selatan dan bertemu dengan Ibu Sri, pemilik usaha Payung Makmur, 20km dari rumahku. Darinya aku banyak mendengarkan kejadian yang menggembirakan penuh kenangan indah. Payungnya dibeli orang dari mana-mana, orang biasa sampai orang nomor satu di negeri ini, dari sekitar kotanya hingga manca negara. Ia adalah generasi ketiga. Dan bersama suami, ia kini tengah melatih putranya yang bungsu menjadi penerusnya. Jika bukan karena mental yang tangguh, ia sudah patah dan terpuruk karena banyak tantangan. Hidup ...
Tidak apa salah.
- Get link
- X
- Other Apps
Sejak pagi ingin menulis, tepatnya sejak berbulan lalu. Lama sekali meninggalkan ruang sunyi ini. Padahal begitu riuh di luar yang pantas dibawa ke ruang hampa. Hampa bukan tiada. Hampa adalah ketenangan, sebuah barang mewah di zaman ini. Tidak apa salah. Kadang itulah awal mula lahirnya sesuatu yang baru! Kita salah jalan, tak disangka ada saja hal baru yang kita temukan. Begitu Rhenald Kasali pernah berkata. Dan di ruang hampa inilah, kita bisa menandai jalan-jalan yang keliru dilewati, langkah yang terlalu tergesa, tersesat karena ketiadaan rambu, atau ketakmampuan membaca tanda. Tak apa salah, Bukankah semua pernah mengalaminya? Dengarkan suara hati. Meski mendengarkan bukan hal yang mudah bahkan untuk suara diri sendiri. Saat itu kita butuh menepi. Rabu, 30 Maret 2022 Daisy Flower - Jo Nakashima Dilipat @origami_ria