Bunga Api
Malam di perkemahan itu semakin dingin. Api unggun masih menyisakan bara kayu. Usai berkumpul di sekitar api unggun pada perkemahan malam itu, anak-anak masuk tenda. Hanya Ryan yang tertinggal. Ia memukul-mukulkan sebuah ranting mahoni pada bara itu, perlahan. Ajaib! Ada percikan kembang api.
Kemudian secara bertahap ia mempercepat gerakannya. Semakin lama semakin bersemangat. Terus dipukul-pukulkannya ranting itu di atas sisa arang yang masing membara. Ia tertawa kesenangan mengetahui hasil perbuatannya. Ratusan bunga api melambung di udara.
Malam dingin menjadi terang.
Setelah sekian tahun bergaul bersama anak-anak, aku baru mengerti baha sangat sulit memaksankan anak belajar sesuatu yang bukan dari dirinya sendiri. Paksaan dari luar adalah beban bagi mereka. Maka, mengizinkan diri kita dipimpin oleh minat anak dan semangatnya adalah keuntungan ganda. Kegembiraan bagi diri kita dan penemuan besar bagi mereka.
Comments
Post a Comment