Layang-layang Astrid
Merasa layang-layang pertama bikinannya itu jauh dari sempurna, Astrid memutuskan untuk membuat layang-layang kedua. Teman-teman yang lain sudah mulai membereskan sisa-sisa kertas. Layang-layang mereka sudah jadi dan kini mereka siap pergi ke toko bangunan, tempat belajar yang lain.
Astrid duduk tenang di bawah rimbunnya daun mahoni dan mulai menghaluskan bambu sebagai kerangka. Wajahnya menyampaikan pesan ketekunan dan kerja keras. Panggilan teman-teman menguji konsentrasinya. Gadis kelas empat sekolah dasar itu terus bekerja tanpa henti. Dan sekarang, teman-temannya mulai tak sabar, gelisah menunggu.
Tiba-tiba ia berhenti seakan keluar dari sebuah mimpi yang panjang. Senyum kemenangan menghias bibirnya. Matanya bersinar terang, "Ini layangan terindah yang pernah kulihat."
Kejadian seperti ini sering terjadi juga pada anak yang lain. Mereka seperti individu-individu yang segar. Mereka dipenuhi dengan hidup dan menyerupai para ilmuwan yang berhasil dalam percobaan panjangnya.
Comments
Post a Comment